Minggu, 16 Januari 2011 0 comment

2015, Mobil Jepang Pakai Bahan Bakar Hidrogen


Tiga raksasa produsen mobil asal Jepang, termasuk Toyota, Honda, dan Nissan, bekerja sama dengan sejumlah perusahaan energi ternama di Negeri Sakura untuk mendorong produksi mobil-mobil berbahan bakar hidrogen yang ramah lingkungan.


Tak sebatas produksi mobil, konsorsium perusahaan yang menandatangani kerja sama tersebut juga berencana untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen di wilayah Jepang.

Diketahui sekitar 10 perusahaan energi, termasuk perusahaan penyuling gas alam dan distributor, akan membangun sekitar 100 stasiun pengisian bahan bakar pada 2015 di Tokyo, Nagoya, Osaka, dan Fukuoka.

Seperti dikutip dari France24, konsorsium 10 perusahaan itu dalam pernyataan tertulisnya, Jumat 14 Januari 2011, menyebutkan bahwa ketiga produsen mobil Jepang akan mulai memproduksi mobil-mobil baru yang dilengkapi dengan Fuel Cell Vehicles (FCVs) tahun ini.

Untuk diketahui, FCVs merupakan teknologi terobosan untuk mengkonversi hidrogen menjadi arus listrik dan tidak membuat polusi dalam bentuk apa pun selain uap air.

"Raksasa produsen mobil di Jepang akan terus berupaya mengurangi biaya pembuatan sistem untuk memulai FCVs sebelum nanti dipasarkan di Jepang, terutama di empat wilayah metropolitan utama, pada tahun 2015," tulis mereka melalui keterangan yang sama.

Dengan tujuan mengurangi jumlah karbon dioksida (CO2) secara signifikan, yang dihasilkan sektor transportasi, para produsen dan pemasok bahan bakar hidrogen bekerja sama untuk memperluas sosialisasi FCVs dan mendorong pasokan hidrogen ke seluruh Jepang.

Sayangnya, perusahaan-perusahaan yang terlibat masih enggan membuka mulut seputar investasi proyek jangka panjang ini.

Meski kendaraan berbasis listrik seperti Nissan Leaf atau Toyota Prius sempat menjadi sorotan baru-baru ini, mobil dengan sel bahan bakar tetap menjadi alternatif yang lebih kuat. Namun, mahalnya ongkos produksi dan tidak bisa diperbaruinya sumber daya alam untuk bahan bakar menjadi kendala mendasar.

Toyota merupakan pelopor pertama di dunia yang menciptakan mobil hibrida dengan mengkombinasikan sumber daya bensin dan motor listrik. Perusahaan tersebut telah mengutarakan rencananya untuk merilis mobil berbahan bakar hidrogen pada 2015.

Sementara Honda, di tahun 2008, mulai memasarkan sekitar 200 unit FCX Clarity, mobil berbasis yang disewakan pada pelanggan di AS, Jepang, dan Eropa dalam waktu dekat.

sumber : klik disini
0 comment

Anggur Merah Sulap Materi Jadi Superkonduktor


Superkonduktor memiliki perilaku sama seperti logam lainnya, mereka menghantarkan listrik. Namun, saat menghantarkan, ada persyaratannya. Seluruh logam yang menghantarkan listrik, memiliki tahanan terhadap aliran listrik.


Namun, jika temperatur diturunkan, tahanan atau resistance superkonduktor semakin berkurang dan membuat mereka semakin konduktif. Saat mencapai suhu yang sangat rendah, resistance mereka bisa turun hingga nol.

Yoshihiko Takano dan peneliti lain dari National Institute for Materials Science di Jepang sedang dalam proses membuat superkonduktor. Ketika itu, mereka menempatkan senyawa FeTe0.8S0.2 yang terdiri atas besi, tellurium, dan tellurium sulfide. Mereka merendamnya di air panas selama beberapa jam.

Selain di air panas, mereka juga merendam senyawa tersebut dalam air yang dicampur dengan ethanol. Ternyata, penelitian berjalan dengan baik dan mereka memutuskan untuk menggelar pesta syukuran kecil-kecilan.

Di pesta itu mereka menyediakan sake, whisky, shochu, bir, dan berbagai jenis anggur sebagai hidangan.

Suatu ketika, para peneliti memutuskan untuk mencoba merendam senyawa yang mereka uji coba dalam berbagai jenis minuman yang ada untuk mengetahui pengaruhnya jika dibandingkan dengan merendamnya dengan air selama semalaman. Ternyata, hasilnya luar biasa.

Saat material diuji untuk kemampuan superkonduktivitas, diketahui bahwa 15 persen material yang direndam dengan campuran air dan ethanol menjadi superkonduktor. Direndam dengan bir, hampir 40 persen material menjadi superkonduktor. Angkanya melejit menjadi 62,4 persen setelah material yang bersangkutan direndam dalam anggur merah.



“Anggur merah mampu menghadirkan kemampuan hampir empat kali lipat dibandingkan ketika material direndam dalam campuran air dengan ethanol,” kata Takano, seperti dikutip dari Engadget, Jumat 14 Januari 2011.http://www.blogger.com/img/blank.gif

Takano menyebutkan, efek meringankan yang dihadirkan anggur dan bir saat mengoksidasi ini diperkirakan dapat memegang peranan penting dalam meningkatkan superkonduktivitas.

Temuan ini dapat membuka peluang terobosan penting mulai dari proses produksi perangkat elektronik konsumer sampai transportasi publik, misalnya kereta api listrik.

sumber : klik disini
 
;